الإستثناء
مااستثنت الا مع تمام ينتصب # أو بعد نفي
أو كنفي انتخب
Kata
benda yang إلا kecualikan itu dinasabkan
ketika kalimatnya tamm/sempurna (dan mujab/positif). Sedangkan
jika kalimatnya mengandung negasi atau yang serupa dengan negasi maka yang dipilih
adalah. . .
إتباع ما اتصل وانصب ماانقطع # وعن تميم
فيه إبدال وقع
Mengikutkan
kata itu (ia menjadi badal ) jika kalimatnya muttasil (mustatsna dan
mustatsna minhu satu spesies), dan menashabkannya jika kalimatnya munqathi'
(tidak satu spesies). Tapi menurut suku Tamim, menjadikan kata itu badal
pada kalimat munqathi' itu boleh.
وغير نصب سابق في النفي قد # يأتي ولكن
نصبه اختر إن ورد
Terkadang
mustatsna yang disebut sebelum mustatsna minhu yang berada dalam kalimat negasi
itu tidak nashab (tapi rafa'), tapi menashabkannya jauh lebih baik.
وإن يفرغ سابق إلا لما # بعد يكن كما لو
إلا عدما
Jika
kata sebelum illa itu ditujukan (mufarrag yaitu ketika tidak
disebutkan subjek dari kata kerja, begitupula objek dari subjek) kepada kata
yang disebut setelah illa, maka illa disini ada seakan ia tiada
(yaitu kata sebelum illa langsung berlaku pada kata setelah illa.
Istisna muffarag hanya berlaku pada kalimat negasi).
وألغ إلا ذات توكيد كلا # تمرر به إلا
الفتى إلا العلا
Jangan
berlakukan illa (yang disebut dua
kali) yang menjadi taukid seperti: لا تمرر به إلا
الفتى إلا العلا/ jangan berpapasan dengannya kecuali pemuda yaitu si Ala'.
وإن تكرر دون توكيد فمع # تفريغ التأثير
بالعامل دع
Jika
illa disebut lagi bukan untuk menjadi penguat, maka ketika kalimatnya mufarrag,
berikanlah konsekuensi amil itu. . .
في واحد مما بإلا استثني # وليس عن نصب
سواه مغني
pada
salah satu dari isim yang dikecualikan illa. Sedangkan kata benda selain
itu (yang tidak dipengaruhi amil) selalu membutuhkan nasab (harus dinasabkan).
ودون تفريغ مع التقدم # نصب الجميع احكم
به والتزم
Jika
kalimatnya bukan mufarrag dan semua mustasna disebut lebih dahulu (sebelum
mustastna minhu), maka semuanya harus dinashabkan (seperti: قام
إلا زيدا إلا عمرا إلا بكرا القومُ)
وانصب لتأخير وجىء بواحد # منها كما لو
كان دون زائد
Adapun
kalimat yang seluruh mustasnanya disebut di akhir, maka nashabkanlah ia tetapi
dengan menjadikan salah satu dari mereka mendapatkan konsekuensi yang sama
sebagaima illa tidak diulangi (yaitu bisa menjadi badal atau nashab. Dan
kondisi ini adalah ketika kalimatnya negative. Sedangkan jika kalimat positif
maka semua mustasna harus dinashabkan.)
كلم يفوا إلا امرؤ إلا علي # وحكمها في
القصد حكم الأول
لم يفوا إلا امرؤ إلا علي/ tidak
ada dari mereka yang memenuhi kecuali seseorang kecuali Ali (إمرؤ
menjadi
badal dari wawu, dan علي menjadi mustasna. Dan disini kalimatnya negative.)
dan hukum-hukum mustasna yang diulangi itu sama seperti mustasna pertama (yaitu
sebelumnya merupakan bagian dari mustasna minhu kemudian dikeluarkan dengan illa).
واستثن مجرورا بغير معربا # بما لمستثنى
بإلا نسبا
Kata
yang disebut setelah غير yang mu'rab itu dikecualikan dan menjadi
majrur dengannya, layaknya kata yang dikecualikan dengan illa. (hukum-hukum
yang berlaku pada mustasna ketika dikecualikan dengan illa diberikan
kepada غير, sementara mustasna majrur dengan غير.)
ولسوى سوى سواء اجعلا # على الأصح ما
لغير جعلا
Menurut
pendapat yang lebih sahih, bahwa siwan atau suwan dan sawa'in itu hukumnya
sama seperti ghairu.
واستثن ناصبا بليس وخلا # وبعدا وبيكون
بعد لا
Kata
yang dikecualikan dengan laisa, khala, 'ada dan la yakunu itu harus
dinasabkan (sebagai khabar pada laisa dan la yakunu, dan maf'ul pada khala.)
واجرر بسابقي يكون إن ترد # وبعد ما انصب
وانجرار قد يرد
Jarrkanlah
dengan khala dan 'ada jika engkau menghendakinya (ketika keduanya
tidak didahului ما). Dan jika mereka didahului oleh ما maka
nashabkanlah mustasna. Dan terkadang ia dijarrkan.
وحيث جرا فهما حرفان # كما هما إن نصبا
فعلان
Ketika
keduanya menjarrkan mustasna maka keduanya adalah huruf. Dan ketika keduanya
menasabkannya maka keduanya adalah fi'il.
وكخلا حاشا ولا تصحب ما # وقيل حاش وحشا
فاحفظهما
حاشا itu
seperti خال (bisa menjadi fi'il dan huruf) tetapi ia tidak didahului oleh ما. Dan ada
juga yang menyebutnya حاش dan حشا.
Comments
Post a Comment