Kisah Si orang-orangan sawah

The Scarecrow kalau diindonesiakan jadi orang-orangan sawah yang terdengar sangat tidak keren sekali padahal dibahasa lain cukup enak didengar seperti bahasa inggris itu atau bahasa Jepang; Hatake Kakashi, mentor dari karakter utama serial Naruto. 

The Scarecrow yang ingin saya bicarakan disini adalah sebuah lagu yang dibawakan oleh Avantasia, salah satu band favorit saya, bahkan paling saya sukai. 


Meskipun tidak semua lagu-lagu Avantasia saya sukai, tetapi beberapa lagu yang mereka miliki dapat membuat saya kontemplasi ke dalam dunia fantasi yang mereka rekam dalam sebuah lagu, atau lebih tepatnya album.

Saya tidak tahu apakah ada band selain Avantasia yang menerapkan metode yang sama, yaitu menceritakan satu  kisah dalam beberapa album mereka.  Jadi, lagu-lagu dalam album tersebut adalah sebuah kelanjutan dari kisah lagu sebelumnya. Ini menurut saya yang membuat Avantasia tidak seperti band-band yang lain. 

Berbicara mengenai Avantasia, band ini sebenarnya merupakan projek yang dibangun oleh Tobias Sammet, dalang dibalik terciptanya Avantasia. Jadi, Avantasia lebih kepada projek bukan band permanen, karena Tobias sendiri memiliki band bernama Edguy. Kemudian si Tobias ini mengundang beberapa musisi ke dalam projek tersebut dan menempatkannya pada posisi masing-masing. Posisi yang paling banyak Ia isi adalah vokalis, band ini memiliki sekitar belasan penyanyi dari album pertamanya sampai sekarang. Kemudian terakhir tentang album Avantasia yang merupakan sebuah kisah, karena itulah mereka dinamakan musik opera. 

Kembali ke Scarecow. Salah satu dari lagu mereka yang sangat saya sukai. Dari salah satu blog yang saya baca lagu ini juga mengadaptasi musik khas budaya Celtic. Saya sendiri mendengarnya seakan dangdut yang dibuat rock. Saya merasa dejavu  seakan nostalgia akan masa lampau dalam dunia idea. 

Dari dulu saya ingin sekali memahami lirik lagu Scarecrow ini dan kemudian membagi interpretasi tersebut kepada yang lain, tetapi imajinasi saya memang belum cukup tinggi untuk menafsirkan lirik-lirik tersebut meskipun saya sendiri kuliah jurusan tafsir. Itupun juga karena lagunya menggunakan bahasa Inggris yang tidak begitu saya kuasai. Kalau lagu-lagu inggris seperti Justin Biber atau Katy Perry mungkin agak mudah dipahami karena liriknya cuma ngaco-ngaco gak karuan, tetapi lirik lagu scarecrow ini layaknya puisi yang sengaja disamarkan maksudnya oleh pencipta lagu tersebut. 

Seperti yang telah saya katakan bahwa lagu-lagu Avantasia adalah sebuah kisah berkelanjutan maka agak sulit pula kalau tidak mengetahui konteks ceritanya. Tetapi saya hanya ingin memaknai lagu ini karena tidak semua lagu Avantasia saya suka, dan tidak mungkin pula saya menuturkan seluruh kisahnya. Meskipun begitu adanya setelah saya membaca beberapa blog yang menjelaskan jalan cerita album ini maka saya dapat menyimpulkan dan memahami arti scarecrow tanpa menjelaskan seluruh alur ceritanya.

Dari alur cerita tersebut saya kemudia memahami bahwa si orang-orangan sawah dalam lagu tersebut merupakan metafor untuk seorang seniman yang meratapi dirinya sendiri. Ia adalah seorang seniman amatir yaang sangat berambisi untuk dikenal dengan segudang prestasinya, tetapi nyatanya ia masih seorang diri, terlupakan, bahkan ditolak cintanya. Penolakan cinta ini yang pada kemudian hari membuat dia gila dan membuat hidupnya tersiksa.

Saya tidak ingin memaknai baris demi baris lirik tersebut, karena masih merupakan kesulitan untuk diri saya pribadi.

Si Scarecrow atau Sang Seniman ini curhat kepada alam semesta, atau kepada dirinya sendiri bahwa dia bukan orang yang pintar bermain cinta, hidup menyendiri lebih sering ia dapatkan daripada merasakan kasih sayang dari orang yang ia cintai.

Ia hanya bisa berbicara sendiri, menyemangati dirinya bahwa hari esok pasti lebih baik, akan datang suatu masa dimana Si Scarecrow akan terbang bersama kesuksesannya. 

Di tengah-tengah kegalauannya, salah satu pesuruh iblis Lucifer yang bernama Mephistopheles pun datang menemuinya. 

Mephistopheles ini adalah nama iblis dalam budaya Jerman, salah satu kisahnya yang paling terkenal adalah kisahnya dengan Dokter Faustus. saya ingin sekali menulisnya di lain waktu. Dan nampaknya kisah Sang Seniman ini terinspirasi dari kisah Dokter Faustus. 

Mephistopheles menawarkan kepada Sang seniman sebuah permainan atau katakan kesepatakan, ia menawarkan suatu kesuksesan yang akan membuatnya sangat terkenal, jauh dari keadaannya seperti sekarang dimana orang-orang memandangnya rendah, bermimpi cinta tetapi bangun membawa rasa sakit. Kesuksekan yang bahkan membuat wanita yang telah menolaknya bertanya-tanya mengapa ia menghiraukannya dahulu. Tetapi sebagai ganti dari kesuksekan tersebut adalah Sang Seniman harus menyerahkan jiwanya kepada Lucifer. Dan Mephistopheles juga mengingatkan bahwa permainan ini sangat berbahaya, mungkin engkau telihat sukses tetapi jiwamu tersiksa. 

Sang Seniman membayangkan bagaimana jadinya kehidupan sukses yang selau ia dambakan, janji-janji yang ditawarkan Mephistopheles, meski ia tahu penggoda ini adalah pesuruh iblis tetapi ia mengakui kata-katanya memang sungguh manis sehingga ia pun berpikir bahwa tidak ada pilihan lain selain menerima tawaran tersebut. 

Itulah kisah yang ada pada lagu the scarecrow. Kelanjutan kisahnya ada pada lagu-lagu setelahnya karena lagu ini ada pada urutan kedua dalam album tersebut. Dan inilah lirik lagunya:

The Scarecrow

[vocals by Tobias Sammet, Jorn Lande and Michael Kiske]

[Scarecrow (Tobias Sammet):]
I'm just a loser in the game of love
I'm just a stray boy in the shade
And how I wish to know what love is like
To find someone to contemplate

There's a voice and a million answers
To the questions I don't ask
A demon — I've got to contain
When I'm walking through the fen
Getting deep into the black
Whispers I can't restrain

Don't give in

[Chorus:]
Rise to fame — time will come
Make your claim — time has come
For the crow who fly away

[Mephistopheles (Jorn Lande):]
So you're an angel meant to walk down here
And you believe it's all divine
And you don't play by all those temporal rules
You watch the world begin to die

Alright — when the lamb's been torn to pieces
I've been crashing from the sky
Fallen to care for the prey,
they put a spoke right in your wheel
I'm the one to dare the weak,
to push you all over the pain
You give in — oh

[Chorus]

[Solo: Sascha Paeth]

[Scarecrow (Tobias Sammet):]
I close my eyes and I see what's coming my way
He's got treasure in his eyes that he's gonna turn to clay

[Mephistopheles (Jorn Lande):]
Hm, I'm a stranger,
I'm a changer
And I'm danger...
Maybe

[Scarecrow (Tobias Sammet):]
Fallen angel - waiting for the prey
The devil has come to take a maimed away
Penetration of the twisted mind
The evil is out for the weak and blind

I can feel it in your voice
Ever so sweet, no
Do I really have a choice? No, no, no!

[Mephistopheles (Jorn Lande):]
Oh, you burn your feet on unholy ground
You roam the barren wicked plains abound
In evil eyes and evil speak
Abound in all you evil freaks

When you say it's all divine and meant to be
What about your flesh and blood and defiers like me?

Their evil eyes are looking down on you
And those who don't are losing sight of you
Face the rage to chase away
The specter of disgrace and shame

Withered roses dying on the ledge
A withered dreamer standing on the edge
You dream of love—wake up to pain
You're better off to join in my game

She'll be better off to cry contrite tears
One day she'll wonder why she had to let you disappear
Oh dear

[Both]
Rise to fame — your time has come
Time will come to take the sun
Make your claim - you're drawn to the sound
Time has come — you're leaving ground

Rise to fame - the flight of the crow
Time will come - cross the line
Your time has come - for the crow to fly away

[Mephistopheles]
It's a flight to hell
Can you hear the bell?
The devil has come
To take your soul away
It's a flight to hell
alright

I'm a stranger
I'm a changer
And I'm danger
Fallen angel
Waiting for the prey

Comments

Popular posts from this blog

Dunia Hologram dalam Perspektif Spiritual dan Sains

Filosofi Battousai

review film da vinci demons