Kristen; Teologi yang dirasuki Pagan.


Kejayaan bangsa Israel pada era kerajaan Daud dan Sulaiman telah sirna oleh perpecahan antar keluarga yang disusul oleh penjajahan bangsa-bangsa asing. Umat Yahudi hanya menunggu janji nabi-nabi yang meramalkan kedatangan Al Masih Sang Juru Selamat. Istilah Al Masih ini dianggap oleh kebanyakan mereka sebagai tokoh politis sekaliber Raja Daud, yang akan mengembalikan kejayaan Israel, dan mengakhiri penderitaan mereka. kemudian Yesus datang membawa ajaran-ajaran keselamatan yang telah diselewengkan dan ditinggalkan Yahudi. Dia tidak pernah mendaku sebagai Al Masih yang ditunggu-tunggu bangsa Yahudi, tetapi banyak dari pengikutnya yang asli Yahudi dan menunggu kedatangan Al Masih menganugerahkannya julukan tersebut.[1] Yesus membedakan dirinya dari semua al-masih lain dengan menyatakan secara tegas bahwa dia bukanlah seorang pemberontak militer atau politik. Misinya jauh lebih besar. Dia mengkhutbahkan keselamatan dan ampunan Tuhan bagi semua orang.[2]
Ini adalah suatu perubahan dramatis mengingat nada-nada perang yang bergema di masa itu. Orang-orang mengharapkan datangnya seorang pemimpin militer yang akan segera memproklamasikan pendirian negeri Israel, dan datanglah Yesus dengan tunik dan sandal mengatakan bahwa mereka harus “mencintai tetanggamu sebagaimana kamu mencintai diri sendiri.”[3]
Yesus cenderung tidak mematuhi peraturan dan tradisi para Yahudi, dia mengajak masyarakat untuk mengikuti kehendak Tuhan dan menyebar kasih sayang kepada sesama. Karena Yesus menggunakan metode wejangan Yahudi Kuno, dia berhasil membujuk sebagian besar rakyat awam. hal tersebut karena Yesus telah membuat posisi para awam menjadi suatu yang bernilai dan berpangkat. Hal ini membuat elit Yahudi naik pitam. Mereka mengadukannya kepada gubernur Pontius Pilatas dengan tuduhan pengkhianatan politik. Tetapi Gubernur ini tidak menemukan bukti kuat atas tuduhan terhadap terdakwa. Hanyasaja para pemuka Yahudi itulah yang geram dan berniat membunuh dan mensalib Yesus.[4]
Beberapa hari setelah Yesus dikuburkan, menyebar kabaar burung bahwa dia bangkit dari kuburnya.[5] Maka para penganut Kristen awal mulai meyebarkan “kabar gembira” mengenai keselamatan melalui iman kepada Yesus Kristus.
Beberapa tahun setelah kematian Yesus, seorang Yahudi Pharisee, Paulus, beralih ke agama Kristen. Melalui banyak perjalanan misionaris yang dilakukannya ke seluruh dunia Yunani-Romawi dia membuat agama Kristen menjadi agama dunia.
Paulus Pertama ini bernama Saul, lahir dalam sebuah keluarga Yahudi taat aliran Pharisee di kota Tortus salah satu kekuasaan Romawi. Saul Yahudi sangat membenci kepercayaan lain khususnya Kristen, bahkan dia tak segan untuk membantai mereka yang menganut doktrin tersebut[6]. Lukas berkata tentang Saul; “Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya.”[7]
Saul mengaku pernah mendapat visi tentang Yesus yang memintanya untuk menyebarkan agama Kristen. Lukas berkata: 4 Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" 5 Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu. 6 Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat."[8] Kemudian Saul mulai menyebarkan bahwa Yesus adalah Sang Juru Selamat dan Sang Tuan yang dapat menyelamatkan umat manusia. Istilah-istilah yang dipergunakan Paulus telah masyhur, khususnya sekte Mithras dan Cybele. Hal tersebut membuat Paulus berhasil membujuk banyak anggota sekte itu untuk memeluk agamanya. Paulus juga meminjam dari filsafat Yunani khusunya filsuf Philo tentang pemikiran koneksi Tuhan dengan Bumi melalui Sang Kalimat (The Logos),Putra Tuhan, dan Roh Kudus.[9]
Paulus mulai menyebar agamanya di kawasan Antioch. Di sanalah istilah Kristen yang berarti penisbatan kepada agama Al-Masih mulai terkenal. Seiring banyaknya kebutuhan untuk selamat, agama ini semakin meluas. Paulus mulai mengirim surat-surat kepada jemaat yang telah menerima dakwahnya. Surat-surat inilah yang kemudian menjadi bagian penting dalam Perjanjian Baru.
Perintis Kristen sesungguhnya adalah Paulus, dia telah menyisipkan banyak ajaran baru kepada agama tersebut. diantaranya; Pertama; Menghapus Syariat Musa As. seperti Khitan, agar dapat membujuk orang-orang Yunani. Kedua; Trinitas, Tuhan Bapak, Tuhan al-Masih, dan Tuhan Roh Kudus. Ketiga; Mesiah adalah putra yang datang untuk menebus dosa umat manusia. Keempat; Yesus telah bangkit dari kubur, naik ke langit untuk duduk di samping bapaknya.[10]
Referensi Paulus bersumber banyak dari ritual ibadah kaum pagan. Contohnya libur hari minggu adalah tradisi Mithras, sebagai ganti hari Sabtu suci milik Yahudi. Hari raya bunga mekar milik Ostara menjadi hari peringatan bangkitnya Yesus dari kubur (Easter). Patung Maria sedang menimang Yesus mengadaptasi patung Horus & Osiris milik Mesir kuno. Tempat ibadah yang memiliki tiang yang banyak sebagai pengingat banyaknya pohon di tempat penyembahan bangsa-bangsa kuno. Gereja meminjam dari Romawi tentang hukum Pemuka agama (Rijâl al-Din) serta pembagian kekuasaan (System of Organisation).[11]Malam 25 bulan desember mulanya adalah malam saturnalia, suatu hari raya untuk menghormati dewa Saturnus, tanggal kaum pagan untuk memperingati matahari di musim dingin. Pada malam itu kehidupan sehari-hari akan terbalik, majikan akan melayani budaknya, tidak satupun perang atau eksekusi diizinkan, dan akan ada pertukaran hadiah. Beberapa ratus tahun kemudian, ketika bapa kristen sedang mencari cara untuk menarik lebih banyak penganut pagan, tanggal saturnalia berubah menjadi hari natal.
Yesus sama sekali tidak pernah membentuk agama Kristen sebagaimana yang kita temukan sekarang ini. Agama yang dibawanya tidak lain adalah kontinuitas dari agama yang dibawa para nabi sebelumnya (agama tauhid). Allah Swt. berfirman; “Dan Al Masih berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”.[12] Perjanjian Baru juga menegaskan hal tersebut; 28 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?" 29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. 31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." 32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia”. [13]
Umat Islam percaya bahwa Isa As. adalah rasul khusus Bani Israel. Allah Swt. berfirman: “Dan Allah akan mengajarkan kepadnya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil. Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil.”[14] Injil juga mengatakan hal yang sama; “Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. 22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." 23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak." 24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."[15]
Terdapat lima akidah fundamental dalam agama Kristen. Trinitas, keilahian Yesus, keputeraan Yesus pada Tuhan, Dosa Pertama, Salib. Kristen mewajibkan setiap pemeluknya untuk meyakini doktrin-doktrin tersebut serta mengamalkan ritual keagamaan agar dapat terselamatkan dan mendapat kebahagiaan abadi.[16]
Trinitas dan Keilahian Yesus telah sah dipatenkan gereja pada tahun 325 M pada konsili Necea yang dibentuk oleh Konstantin kaisar Romawi. Konstantin sendiri adalah penganut paganisme, dia sengaja memeluk Kristen untuk mempersatukan semangat rakyat agar dapat memenangkan pertempuran melawan Maxemian Musuh bebuyutannya. Konsili yang dihadiri 2048 pemuka Kristen ini disebabkan oleh perbedaan pendapat sekte-sekte Kristen tentang status Al Masih, apakah dia seorang tuhan atau hanya manusia biasa.
Pemikiran Paulus dan Yohanes yang tidak diterima baik di Asia, tetapi tersebar cepat di Eropa. Sedangkan Asia masih menganut kepercayaan Kristen sebagaimana yang dibawa Yesus. [17] Salah satu pendeta Timur adalah Arius Pendeta Alexandria yang berpendapat bahwa Yesus adalah makhluk biasa, tidak setara dengan Tuhan. Dan Tuhan yang telah mengadakannya dari ketiadaan.[18]
Mayoritas peserta konsili masih menganut ajaran asli Yesus, dan mereka juga memiliki Injil-injil yang menjadi landasan doktrin mereka. Tetapi Kostantin yang hanya mengakui doktrin Kristen Eropa yang diajarkan Paulus Saul menganggap suara mayoritas tersebut tidak sesuai dengan teologi resmi dan mengklaimnya sebagai penyelewengan.[19] Kemudian dia membentuk badan yang beranggotakan 318 penganut doktrin ketuhanan Yesus untuk menyelesaikan kontroversi, dan memberikan mereka mandat untuk mengesahkan doktrin yang dianggap sesuai dengan keputusan resmi. Badan tersebut membuat beberapa keputusan; Pertama; Pengkafiran serta pengusiran setiap anggota yang menganggap Yesus hanya manusia biasa bukan sebagai Tuhan. Kedua; Pembakaran semua kitab yang tidak menyatakan ketuhanan Yesus, serta mengharamkan bacaannya kepada setiap umat Kristen. Ketiga; Pembaptisan pelaku bid’ah dan penetapan hari raya paskah. Dan otoritas para Uskup harus mendapat surat izin dari kekaisaran.[20]
Setelah keberhasilan konsili perdana tersebut, umat Kristen terpecah menjadi dua aliran; Penganut trinitas yang dipimpin oleh Atsnasius, dan Monoteis yang dikepalai Arius. Walaupun pengusiran yang dijatuhkan kepada Arius, tetapi ajarannya tetap tenar dikalangan pengikut-pengikutnya.
Trinitas berarti tiga zat yang berbeda, dan ketiganya terdapat pada satu Tuhan. Tiga oknum ini bukan bagian-bagian Tuhan, tetapi setiap individu oknum tersebut adalah Tuhan. Dan ketiga oknum tersebut memiliki sifat Kuasa, Maha Tahu, dan Kekal.[21] Satu subtansi memiliki tiga oknum yang terdiri dari; Tuhan Bapak, Tuhan Anak, Tuhan Roh Kudus.[22]
Seorang Kristen wajib mengakui setiap individu oknum sebagai seorang tuhan. kendatipun, orang-orang Kristen enggan untuk mengatakan adanya tiga tuhan. Tetapi hanya ada satu Tuhan. Tentu perkataan ini berlawanan, persis seperti orang berkata; 1+1+1=3 tetapi ketiganya adalah satu. Jika terdapat tiga zat tuhan yang berbeda, dan kesemuanya adalah tuhan, maka yang ada adalah tiga tuhan.[23]
Gereja Kristen mengakui ketidak-mungkinan mempertemukan trinitas dan akidah keesaan Tuhan. Tetapi tetap saja mereka mengklaim trinitas sebagai Rahasia Suci, dan setiap orang wajib mengimaninya. De Groot pernah berkata: Trinitas suci adalah sebuah rahasia, karena akal tidak akan mampu untuk membuktikan eksistensi tiga tuhan sebagaimana yang disebutkan wahyu. Tetapi seandainya rahasia tersebut telah diketahui, akal tidak akan mampu mengetahui bagaimana tiga orang mempunyai satu zat. Menghindar dari ketikpahaman orang-orang Kristen sering mengulang kata Agustin; jangan coba faham agar kau beriman, tapi berimanlah agar engkau memahaminya. [24]
Dalil Kristen tentang trinitas terdapat dalam injil Matius; 19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.[25]  Dan Yohanes I; 7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. 8 Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.[26]
Perkataan Yesus dalam Matius bukan berarti terdapat tiga tuhan dalam satu tuhan, tetapi maknanya adalah; baptis mereka dengan nama Allah, dan nama Yesus Rasulnya, dan nama Jibril Roh Kudus yang telah meniupkan ruh kepada Maria maka terlahirlah Yesus. menurut para ilmuwan, pernyataan tersebut palsu, bukan perkataan Yesus. karena mengapa Injil lain tidak menyebutkan hal tersebut? kenapa Yesus hanya menasihati Matius? Trintitas akidah fundamental Kristen, jika memang benar kenapa Yesus tidak memberitakannya kepada semua muridnya? Perkataan ini tidak sesuai dengan yang telah dikatakan Yesus; bahwa dia hanya diutus kepada gembala Israel yang tersesat. Adapun kesaksian yang diceritakan Yohaness juga palsu, tidak termasuk ajaran Yesus. Pengertian dari perkataan tersebut juga bukan tiga oknum tetapi enam; tiga di langit dan tiga di bumi. [27]
Tiga oknum ini memiliki tugas berbeda; Oknum Pertama; Tuhan Bapak adalah sumber keadilan, bertugas  untuk mencipta. Oknum kedua; Tuhan Anak adalah sumberkasih sayang, pengampunan, dan tebusan untuk umat manusia. Oknum ketiga; Tuhan Roh Kudus adalah sumber kenikmatan, dia yang menganugerahkan kelahiran, dan kehidupan untuk umat manusia. Maka di hadapan ketiga tuhan ini seorang hamba harus membagi-bagi permintaan. Jika ingin meminta keadilan hendaknya dia memintai Tuhan Bapak, jika menginginkan kasih sayang hendaknya meminta kepada Tuhan Anak, jika menginginkan kenikmatan hendaknya memintai Tuhan Roh Kudus.[28]
Orang-orang Kristen mencoba untuk membuat Trinitas ini diterima oleh masyarakat.[29] Terdapat dua cara untuk melancarkan hal tersebut;
1.       Melalui penyamaan dan membuat perumpaan;
a.       Persamaan manusia dengan Tuhan, Kristen menyamakan Tiga Oknum yang terdiri dari tiga bagian seperti manusia yang terdiri dari jiwa, jasad, dan ruh. Sebagaimana tertera dalam bagian Kejadian; Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita.[30]
Dapat kita lihat bagaimana Kristen menyamakan Tuhan dengan manusia ciptaannya yang lemah, dan mereka lupa bahwa jiwa, jasad dan ruh adalah satu eksistensi. Sedangkan tiga oknum adalah eksistensi yang berbeda. Mereka membedakan jiwa dan ruh padahal setiap orang berakal pasti menganggap keduanya adalah hal yang sama. Bedanya hanya masalah penyebutan; dikatakan jiwa jika masih bertempat dalam jasad, tetapi apabila telah keluar dari badan, ruh adalah sebutan yang paling masyhur. Adapun rupa yang tertera dalam bagian Kejadian memiliki arti abstrak, karena gambaran memiliki arti konkret seperti susunan berat dan abstrak sperti gambaran masalah.
b.      Persamaan tiga oknum dengan apel. Apel memiliki tiga keistimewaan; Zat, rasa, dan bau.
Tetapi mengapa hanya mencantumkan tiga? Padahal apel mempunyai sifat lain seprti bentuknya, dan warnanya.
2.       Dengan menyerah dan pasrah. Dengan metode ini mereka telah mengakui ketidak-mampuan memahami rahasia trinitas, dan mengklaimnya di luar kemampuan akal.[31]

Al-Qur’an sendiri pernah berkata bahwa Kristen menyembah Yesus dan Ibunya. Allah Swt. berfirman: “Dan ketika Allah berfirman: “ Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia:”Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?”.[32] Seseorang mungkin akan berkata; Akidah Trinitas yang dianut Kristen tidak seperti apa yang telah digambarkan oleh al-Qur’an, karena al-Qur’an menggambarkan Trinitas terdiri dari; Tuhan Bapak, tuhan Ibu, tuhan Anak. Sementara Trinitas yang telah diformulasikan konsili gereja terdiri dari; Bapak, Anak, dan Roh Kudus.[33]
Perlu diketahui bahwa ayat tersebut sama sekali tidak membicarakan individu Trinitas, tetapi ia hanya mengingkari peribadatan kepada selain Allah Swt. Toh dalam sejarah kristen juga terdapat sekte yang mengimani ketuhanan Mariam dan menyembahnya bersama Yesus. Sekte Mariamian (Mariolatary) ini menganggap Trinitas terdiri dari oknum Bapak, oknum Bunda, dan oknum Anak, tetapi konsili gereja tidak pernah mencatat pemikiran sekte tersebut.[34] Dan sekte Mariamian pernah menjadi kontestan konsili perdana yang diadakan di Necea. Hal tersebut karena akidah yang mereka imani adalah salah satu kepercayaan-kepercayaan yang ikut meramaikan konsili. Dr. Abdul Aziz Tammam berkata; peserta yang meramaikan konsili Necea yang mencapai 2048 membawa bermacam akidah dan pandangan; Pertama; Sekte yang mengimani Yesus dan Bundanya adalah dua tuhan selain Allah.[35]
Teori Trinitas berdiri berdasarkan teori keilahian Yesus. karena tak memiliki ayah biologis Yesus dianggap menjadi seorang tuhan. Ketiadaan bapaknya menjelaskan bahwa bapaknya adalah Tuhan. Dalam Injil Lukas Jibril berkata kepada Maria: “Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah”.[36] Tetapi Bible juga pernah bercerita tentang Melkisedek yang dilahirkan seorang perawan.[37] Begipula Adam yang tercipta dari tanah, tanpa ayah dan bunda. Tetapi tidak pernah dianggap sebagai tuhan. Tentu penciptaan Adam ini lebih menakjubkan ketimbang penciptaan Yesus karena Adam tercipta sebagai lelaki dengan tubuh sempurna tanpa bantuan manusia lain, sedangkan Yesus harus melewati fase rahim untuk dapat keluar sebagai bayi yang menyusu, mengesot, dan mengencingi dirinya seperti bayi-bayi lain.[38]
Selain terlahir tanpa ayah, Yesus memiliki mukjizat luarbiasa yang hanya dapat dilakukan seorang tuhan. Kristen juga mengaku bahwa mukjizat-mukzijat tersebut telah diceritakan al-Qur’an. Al-Qur’an  menjelaskan; ”Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah brbentuk butung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu.”[39] Yesus memiliki tiga kemampuan luar biasa sebagaiamana yang telah diterangkan ayat tersebut;
1.       Kemampuan untuk mengabarkan hal-hal ghaib.

Sebenarnya kemampuan tersebut hanya sebuah mukjizat dan tidak termasuk dalam mengabarkan hal ghaib. Karena tidak ada yang mengetahui hal ghaib kecuali Allah Swt. dan beberapa gelintir orang terpilih. “(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya.[40] dan Kristen mengakui bahwa Yesus tidak mengetahui waktu hari kiamat. Ketika Yesus ditanyai tentangnya, dia berkata; “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri."[41]

2.       Kemampuan untuk mencipta dan menghidupkan.

Kemampuan ini tidak hanya dianugerahkan kepada Yesus, tetapi banyak nabi lain sebelum Yesus mampu melakukan hal tersebutdan tak pernah diklaim sebagai tuhan. Seperti Hizkial yang menghidupkan banyak orang,[42] Elisa yang menghidupkan putra seorang wanita Sunem.[43] Seharusnya mereka lebih pantas dijadikan tuhan daripada Yesus karena mereka lebih dahulu.[44]

Jika mukjizat tersebut menjadikan Yesus tuhan, tentu dia akan menisbatkan mukjizat itu kepada dirinya. Tetapi seprti yang disebutkan Qur’an, Yesus menisbatkan mukjizat tersebut kepada Allah Swt.

Di India, para Brahmana menyembah tiga dewa yang mereka sebut Trimurti. Ia terdiri dari Brahma Dewa Pencipta, Visnu Dewa Penjaga, dan Shiva Dewa Perusak. Brahma yang tidak memiliki bentuk dan tidak mempunyai sifat berkehendak untuk mencipta, kemudian ia menciptakan sifat pekerja dan berubah menjadi seorang lelaki. Karena Brahma telah banyak bekerja ia berubah lagi menjadi Vishnu Sang Penjaga. Kemudian ia berubah lagi menuju sifat ketiga sifat bayang-bayang dengan nama Shiva Sang Perusak. Tiga oknum ini disebut Trimurti, umpama api (yang memiliki panas dan bercahaya) yang disebut Surya dan Indra.[45]
Tidak sulit untuk menemukan persamaan akidah Brahmana dengan Kristen dalam hal ini, karena Kristen telah mengumpakan Trinitas dengan api yang memiliki zat, panas, dan bercahaya. Dan tugas-tugas yang diemban Trinitas tidak jauh beda dengan Trimurti. Brahma adalah Bapak yang bertugas mencipta, Vishnu adalah anak  yang menjaga dan telah menjelma sebagai seorang manusia dalam tubuh Krishna, dan Shiva yang diumpamakan burung dara adalah Ruh yang terbang di atas air. Kristen menganggap Roh Kudus adalah sifat yang menjelma sebagi burung dara ketika pembaptisan Yesus.[46]
Menurut umat Budha, tuhan yang mereka sembah memiliki tiga oknum yang disebut Po. Oknum ini terdiri dari Eluza, Mata, Dan Doa. Ketiga oknum tersebut biasa digambarkan dengan berhala berkepala tiga.
Agama Persia juga menyembah tiga oknum; Ahuramazda sang pencipta, Mitrat sang Putra, dan Ahraman Sang Perusak.[47]
Tentu akidah Trinitas ini adalah penyelewengan ajaran Isa As. Allah Swt. befirman: “Dan ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatkan kepada manusia :”jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?”. Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib”.[48] Dan; “Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.”[49]




[1] Dr. Ahmad Syalabi, op. cit. Hal. 157.
[2] Jostein Gaarder, Shopie’s Verden, terjemah ke Indo, Rahmani Astuti, PT Mizan Pustaka, Bandung. cet. XVIII, 2006, hal 181.
[3] Ibid. 179.
[4] Dr. Ahmad Syalabi, Muqâranah ,op. cit. Hal. 158.
[5] Umat Islam percaya bahwa Isa As. selamat dari hukuman salib. Allah Swt. berfirman; “Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.” tetapi bagaimana akhir hayat Isa As. setelah berhasil menghindar dari hukuman tersebut? Apa dia diangkat ke langit dengan jiwa beserta badannya?
Konsensus yang telah disepakati dalam masalah ini adalah bahwa yang diangkat dari Isa hanya jiwanya saja, bukan dengan tubuhnya.
Bulan April tahun 1963 majalah Liwâ’u’l Islâm mengadakan seminar besar-besaran mengenai masalah tersebut. tentunya seminar itu dihadiri oleh sejumlah ulama kawakan yang telah diakui keilmuannya. Seminar itu sepakat dengan keputusan bahwa; Pertama; Al-Qur’an tidak pernah menyinggung pengangkatan tubuh Isa As. ke langit. Kedua; Memang terdapat hadits-hadits shahih tentang kedatangan Isa masa depan, tetapi hadits-hadits tersebut masih berstatus âhad yang tidak dapat dijadikan patokan memutuskan hukum akidah.
Sebagian umat Islam berpendapat bahwa Tuhan mengangkat jasad beserta jiwa Isa ke langit. Allah Swt. berfirman; “Mereka tidak yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi, Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”(An-Nisa: 157-158.) Rasulullah bersabda;

والذى نفسي بيده ليوشكن أن ينزل فيكم ابن مريم حاكما عادلا مقسطا يكسر الصليب ويقتل الخنزير""

Demi Zat yang menggenggam jiwaku, sebentar lagi Isa akan turun kepada kalian sebagai seorang hakim yang adil, dia akan menghancurkan salib dan membunuh babi.(HR. Bukhari) juga dalam shahih Muslim bahwa pada akhir zaman Isa akan turun untuk membunuh al-Masih Dajjal.
Mayoritas ulama berpendapat bahwa setelah pelariannya, Isa As. hidup sampai menjelang ajal, kemudian ruhnya diangkat ke langit sebagai penghormatan atas pengorbanan yang telah dia lakukan. Adapun ayat di atas adalah realisasi janji Tuhan yang termaktub dalam Surat Ali Imran ayat 55; “ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-kafir”. Jika pada firman Allah Tetapi, Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya” tidak dicantumkan mengenai kematian Isa maupun pensuciannya, tetapi hanya menyebutkan pengangkatan maka ayat yang menyebutkan hal-hal tersebut menjadi pengkhusus hal yang masih umum (Muqayyid yukhasshisu’l Muthlaq,) agar dapat mengamalkan kedua dalil. Adapun kedua hadits tersebut adalah hadits âhad, tidak mesti dipercaya (i’tikad) karena masalah ini berkaitan dengan akidah. Selengkapnya; lihat; Dr. Ahmad Syalabi, Muqâranah al-Adyân wa’l Istisyrâq. Hal. 158.
123-139.
[6] Lihat; Dr. Abd al-Aziz Tammam Yusuf, al-Masiẖiyah wa Taatssuruhâ bi’l ‘Aqâid al-Watsaniyah. Maktabah al-Iman. Kairo. Cet. I. 2013.  hal 39.
[7] Galatia. 1: 13.
[8] Kisah para Rasul. 9: 5-6.
[9] Dr. Ahmad Syalabi, op. cit. Hal. 159-160.
[10] Dr. Abd al-Aziz Tammam Yusuf, al-Masiẖiyah. Op. cit. Hal 42-43.
[11] Dr. Ahmad Syalabi, op. cit. Hal. 161-162. Lihat juga; Gerald L’Berry, Religions of the World, Hal. 68-76.
[12] QS. Al-Maidah. 72.
[13] Perjanjian Baru. Markus. 12: 28-31
[14] Ali Imran. 48-49.
[15] Matius. 15: 21-24.
[16] Prof. Dr. Abd Al Aziz Saif al Nasr, Dirâsât fi’l Milal wa an-Nihal wa’l Firaq al-Islâmiyyah. Maktabah al-Iman, Kairo. Cet. I. Hal 31.
[17] Dr. Ahmad Syalabi, Muqâranah. Op. cit. Hal. 180.
[18] Lihat; Dr. Abd al-Aziz Tammam Yusuf, al-Masiẖiyah, op. cit. 60.
[19] Dr. Ahmad Syalabi, Muqâranah.  Hal. 180-181.
[20] Dr. Abd al-Aziz Tammam Yusuf, al-Masiẖiyah. op. cit 63-64.
[21] Ibid. 81.
[22] Abd Al Aziz Saif al Nasr, Dirâsât. op. cit.Hal. 34.
[23] Ibid. 34-35.
[24] Ibid. 35-36.
[25] Matius. 28: 19.
[26] Yohanes I. 5: 7-8.
[27] Abd al-Aziz Tammam Yusuf, al-Masiẖiyah. op. cit. 82.
[28] Ibid. 84-85.
[29] Ibid. 92.
[30] Kejadian. 1: 26.
[31] Selengkapnya; Abd al-Aziz Tammam Yusuf, al-Masiẖiyah. op. cit. 96-103.
[32] QS. Al Ma’idah: 116.
[33] Abd Al Aziz Sayf al Nasr, Nadzriyyatu’l aqânim al-tsalâsah bayna al-lâhût al-masihiy wa ‘ilmi’l kalâm al-islami. Maktabah al-Iman. Kairo. Cet. I. 2014, Hal. 157.
[34] Ibid. 154.
[35] Abd al-Aziz Tammam Yusuf, al-Masiẖiyah. op. cit. 63.
[36] Lukas. 1: 35.
[37] Melkisedek adalah seorang raja yang semasa dengan Ibrahim As. lihat Risalah Paulus kepada orang Ibrani, 7: 1-3. “Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia. 2 Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah Pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera. 3 Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.”
[38] Abd al-Aziz Tammam Yusuf, al-Masiẖiyah. op. cit.142.
[39] QS. Ali Imran. 49.
[40] QS. Al Jinn. 26-27.
[41] Matius. 24:36.
[42] Lihat; Hizkial. 37: 1-10. Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?" Aku menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!" 4 Lalu firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! 5 Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. 6 Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN." 7 Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. 8 Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya........
[43] Raja-raja II. 4.; “32 Dan ketika Elisa masuk ke rumah, ternyata anak itu sudah mati dan terbaring di atas tempat tidurnya. 33 Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan anak itu di dalam kamar, kemudian berdoalah ia kepada TUHAN. 34 Lalu ia membaringkan dirinya di atas anak itu dengan mulutnya di atas mulut anak itu, dan matanya di atas mata anak itu, serta telapak tangannya di atas telapak tangan anak itu; dan karena ia meniarap di atas anak itu, maka menjadi panaslah badan anak itu. 35 Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya. 36 Kemudian Elisa memanggil Gehazi dan berkata: "Panggillah perempuan Sunem itu!" Dipanggilnyalah dia, lalu datanglah ia kepadanya, maka berkatalah Elisa: "Angkatlah anakmu ini!" 37 Masuklah perempuan itu, lalu tersungkur di depan kaki Elisa dan sujud menyembah dengan mukanya sampai ke tanah. Kemudian diangkatnyalah anaknya, lalu keluar.”
[44] Abd al-Aziz Tammam Yusuf, al-Masiẖiyah. op. cit. 144.
[45] Lihat; Ibid. 118-119.
[46] Ibid. 119. Lihat juga; Matius. 3: 16. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, 17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
[47] Ibid. 120-121.
[48] QS. Al Maidah. 116.
[49] Al Maidah. 86.

Comments

Popular posts from this blog

Dunia Hologram dalam Perspektif Spiritual dan Sains

Filosofi Battousai

review film da vinci demons