Kristen; Teologi yang dirasuki Pagan.
Kejayaan
bangsa Israel pada era kerajaan Daud dan Sulaiman telah sirna oleh perpecahan
antar keluarga yang disusul oleh penjajahan bangsa-bangsa asing. Umat Yahudi
hanya menunggu janji nabi-nabi yang meramalkan kedatangan Al Masih Sang Juru
Selamat. Istilah Al Masih ini dianggap oleh kebanyakan mereka sebagai tokoh
politis sekaliber Raja Daud, yang akan mengembalikan kejayaan Israel, dan
mengakhiri penderitaan mereka. kemudian Yesus datang membawa ajaran-ajaran
keselamatan yang telah diselewengkan dan ditinggalkan Yahudi. Dia tidak pernah
mendaku sebagai Al Masih yang ditunggu-tunggu bangsa Yahudi, tetapi banyak dari
pengikutnya yang asli Yahudi dan menunggu kedatangan Al Masih menganugerahkannya
julukan tersebut.[1] Yesus
membedakan dirinya dari semua al-masih lain dengan menyatakan secara tegas
bahwa dia bukanlah seorang pemberontak militer atau politik. Misinya jauh lebih
besar. Dia mengkhutbahkan keselamatan dan ampunan Tuhan bagi semua orang.[2]
Ini adalah
suatu perubahan dramatis mengingat nada-nada perang yang bergema di masa itu.
Orang-orang mengharapkan datangnya seorang pemimpin militer yang akan segera
memproklamasikan pendirian negeri Israel, dan datanglah Yesus dengan tunik dan
sandal mengatakan bahwa mereka harus “mencintai tetanggamu sebagaimana kamu
mencintai diri sendiri.”[3]
Yesus
cenderung tidak mematuhi peraturan dan tradisi para Yahudi, dia mengajak
masyarakat untuk mengikuti kehendak Tuhan dan menyebar kasih sayang kepada sesama.
Karena Yesus menggunakan metode wejangan Yahudi Kuno, dia berhasil membujuk
sebagian besar rakyat awam. hal tersebut karena Yesus telah membuat posisi para
awam menjadi suatu yang bernilai dan berpangkat. Hal ini membuat elit Yahudi
naik pitam. Mereka mengadukannya kepada gubernur Pontius Pilatas dengan tuduhan
pengkhianatan politik. Tetapi Gubernur ini tidak menemukan bukti kuat atas
tuduhan terhadap terdakwa. Hanyasaja para pemuka Yahudi itulah yang geram dan
berniat membunuh dan mensalib Yesus.[4]
Beberapa
hari setelah Yesus dikuburkan, menyebar kabaar burung bahwa dia bangkit dari
kuburnya.[5]
Maka para penganut Kristen awal mulai meyebarkan “kabar gembira” mengenai
keselamatan melalui iman kepada Yesus Kristus.
Beberapa
tahun setelah kematian Yesus, seorang Yahudi Pharisee, Paulus, beralih ke agama
Kristen. Melalui banyak perjalanan misionaris yang dilakukannya ke seluruh
dunia Yunani-Romawi dia membuat agama Kristen menjadi agama dunia.
Paulus Pertama
ini bernama Saul, lahir dalam sebuah keluarga Yahudi taat aliran Pharisee di
kota Tortus salah satu kekuasaan Romawi. Saul Yahudi sangat membenci
kepercayaan lain khususnya Kristen, bahkan dia tak segan untuk membantai mereka
yang menganut doktrin tersebut[6].
Lukas berkata tentang Saul; “Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku
dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha
membinasakannya.”[7]
Saul mengaku
pernah mendapat visi tentang Yesus yang memintanya untuk menyebarkan agama
Kristen. Lukas berkata: 4 Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu
suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau
menganiaya Aku?" 5 Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?"
Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu. 6 Tetapi bangunlah dan
pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus
kauperbuat."[8]
Kemudian Saul mulai menyebarkan bahwa Yesus adalah Sang Juru Selamat dan Sang
Tuan yang dapat menyelamatkan umat manusia. Istilah-istilah yang dipergunakan
Paulus telah masyhur, khususnya sekte Mithras dan Cybele. Hal tersebut membuat
Paulus berhasil membujuk banyak anggota sekte itu untuk memeluk agamanya.
Paulus juga meminjam dari filsafat Yunani khusunya filsuf Philo tentang
pemikiran koneksi Tuhan dengan Bumi melalui Sang Kalimat (The Logos),Putra
Tuhan, dan Roh Kudus.[9]
Paulus mulai
menyebar agamanya di kawasan Antioch. Di sanalah istilah Kristen yang berarti
penisbatan kepada agama Al-Masih mulai terkenal. Seiring banyaknya kebutuhan
untuk selamat, agama ini semakin meluas. Paulus mulai mengirim surat-surat
kepada jemaat yang telah menerima dakwahnya. Surat-surat inilah yang kemudian
menjadi bagian penting dalam Perjanjian Baru.
Perintis
Kristen sesungguhnya adalah Paulus, dia telah menyisipkan banyak ajaran baru
kepada agama tersebut. diantaranya; Pertama; Menghapus Syariat Musa As.
seperti Khitan, agar dapat membujuk orang-orang Yunani. Kedua; Trinitas,
Tuhan Bapak, Tuhan al-Masih, dan Tuhan Roh Kudus. Ketiga; Mesiah adalah
putra yang datang untuk menebus dosa umat manusia. Keempat; Yesus telah
bangkit dari kubur, naik ke langit untuk duduk di samping bapaknya.[10]
Referensi
Paulus bersumber banyak dari ritual ibadah kaum pagan. Contohnya libur hari
minggu adalah tradisi Mithras, sebagai ganti hari Sabtu suci milik Yahudi. Hari
raya bunga mekar milik Ostara menjadi hari peringatan bangkitnya Yesus dari
kubur (Easter). Patung Maria sedang menimang Yesus mengadaptasi patung Horus
& Osiris milik Mesir kuno. Tempat ibadah yang memiliki tiang yang banyak
sebagai pengingat banyaknya pohon di tempat penyembahan bangsa-bangsa kuno.
Gereja meminjam dari Romawi tentang hukum Pemuka agama (Rijâl al-Din) serta
pembagian kekuasaan (System of Organisation).[11]Malam
25 bulan desember mulanya adalah malam saturnalia, suatu hari raya untuk
menghormati dewa Saturnus, tanggal kaum pagan untuk memperingati matahari di
musim dingin. Pada malam itu kehidupan sehari-hari akan terbalik, majikan akan
melayani budaknya, tidak satupun perang atau eksekusi diizinkan, dan akan ada
pertukaran hadiah. Beberapa ratus tahun kemudian, ketika bapa kristen sedang
mencari cara untuk menarik lebih banyak penganut pagan, tanggal saturnalia
berubah menjadi hari natal.
Yesus sama
sekali tidak pernah membentuk agama Kristen sebagaimana yang kita temukan
sekarang ini. Agama yang dibawanya tidak lain adalah kontinuitas dari agama
yang dibawa para nabi sebelumnya (agama tauhid). Allah Swt. berfirman; “Dan
Al Masih berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”.[12] Perjanjian
Baru juga menegaskan hal tersebut; 28 Lalu seorang ahli Taurat, yang
mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus
memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan
bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?" 29 Jawab Yesus:
"Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita,
Tuhan itu esa. 30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. 31
Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." 32 Lalu
kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu,
bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia”. [13]
Umat Islam
percaya bahwa Isa As. adalah rasul khusus Bani Israel. Allah Swt. berfirman: “Dan
Allah akan mengajarkan kepadnya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil. Dan
(sebagai) Rasul kepada Bani Israil.”[14] Injil
juga mengatakan hal yang sama; “Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke
daerah Tirus dan Sidon. 22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah
itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuan, Anak Daud, karena anakku
perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." 23 Tetapi Yesus sama
sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya:
"Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak." 24
Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat
Israel."[15]
Terdapat
lima akidah fundamental dalam agama Kristen. Trinitas, keilahian Yesus,
keputeraan Yesus pada Tuhan, Dosa Pertama, Salib. Kristen mewajibkan setiap
pemeluknya untuk meyakini doktrin-doktrin tersebut serta mengamalkan ritual
keagamaan agar dapat terselamatkan dan mendapat kebahagiaan abadi.[16]
Trinitas dan
Keilahian Yesus telah sah dipatenkan gereja pada tahun 325 M pada konsili Necea
yang dibentuk oleh Konstantin kaisar Romawi. Konstantin sendiri adalah penganut
paganisme, dia sengaja memeluk Kristen untuk mempersatukan semangat rakyat agar
dapat memenangkan pertempuran melawan Maxemian Musuh bebuyutannya. Konsili yang
dihadiri 2048 pemuka Kristen ini disebabkan oleh perbedaan pendapat sekte-sekte
Kristen tentang status Al Masih, apakah dia seorang tuhan atau hanya manusia
biasa.
Pemikiran
Paulus dan Yohanes yang tidak diterima baik di Asia, tetapi tersebar cepat di
Eropa. Sedangkan Asia masih menganut kepercayaan Kristen sebagaimana yang
dibawa Yesus. [17] Salah
satu pendeta Timur adalah Arius Pendeta Alexandria yang berpendapat bahwa Yesus
adalah makhluk biasa, tidak setara dengan Tuhan. Dan Tuhan yang telah
mengadakannya dari ketiadaan.[18]
Mayoritas
peserta konsili masih menganut ajaran asli Yesus, dan mereka juga memiliki
Injil-injil yang menjadi landasan doktrin mereka. Tetapi Kostantin yang hanya
mengakui doktrin Kristen Eropa yang diajarkan Paulus Saul menganggap suara
mayoritas tersebut tidak sesuai dengan teologi resmi dan mengklaimnya sebagai
penyelewengan.[19]
Kemudian dia membentuk badan yang beranggotakan 318 penganut doktrin ketuhanan
Yesus untuk menyelesaikan kontroversi, dan memberikan mereka mandat untuk
mengesahkan doktrin yang dianggap sesuai dengan keputusan resmi. Badan tersebut
membuat beberapa keputusan; Pertama; Pengkafiran serta pengusiran setiap
anggota yang menganggap Yesus hanya manusia biasa bukan sebagai Tuhan. Kedua;
Pembakaran semua kitab yang tidak menyatakan ketuhanan Yesus, serta
mengharamkan bacaannya kepada setiap umat Kristen. Ketiga; Pembaptisan
pelaku bid’ah dan penetapan hari raya paskah. Dan otoritas para Uskup harus
mendapat surat izin dari kekaisaran.[20]
Setelah
keberhasilan konsili perdana tersebut, umat Kristen terpecah menjadi dua
aliran; Penganut trinitas yang dipimpin oleh Atsnasius, dan Monoteis yang
dikepalai Arius. Walaupun pengusiran yang dijatuhkan kepada Arius, tetapi
ajarannya tetap tenar dikalangan pengikut-pengikutnya.
Trinitas
berarti tiga zat yang berbeda, dan ketiganya terdapat pada satu Tuhan. Tiga
oknum ini bukan bagian-bagian Tuhan, tetapi setiap individu oknum tersebut adalah
Tuhan. Dan ketiga oknum tersebut memiliki sifat Kuasa, Maha Tahu, dan Kekal.[21]
Satu subtansi memiliki tiga oknum yang terdiri dari; Tuhan Bapak, Tuhan Anak,
Tuhan Roh Kudus.[22]
Seorang
Kristen wajib mengakui setiap individu oknum sebagai seorang tuhan. kendatipun,
orang-orang Kristen enggan untuk mengatakan adanya tiga tuhan. Tetapi hanya ada
satu Tuhan. Tentu perkataan ini berlawanan, persis seperti orang berkata;
1+1+1=3 tetapi ketiganya adalah satu. Jika terdapat tiga zat tuhan yang
berbeda, dan kesemuanya adalah tuhan, maka yang ada adalah tiga tuhan.[23]
Gereja
Kristen mengakui ketidak-mungkinan mempertemukan trinitas dan akidah keesaan
Tuhan. Tetapi tetap saja mereka mengklaim trinitas sebagai Rahasia Suci, dan
setiap orang wajib mengimaninya. De Groot pernah berkata: Trinitas suci adalah
sebuah rahasia, karena akal tidak akan mampu untuk membuktikan eksistensi tiga
tuhan sebagaimana yang disebutkan wahyu. Tetapi seandainya rahasia tersebut
telah diketahui, akal tidak akan mampu mengetahui bagaimana tiga orang
mempunyai satu zat. Menghindar dari ketikpahaman orang-orang Kristen sering
mengulang kata Agustin; jangan coba faham agar kau beriman, tapi berimanlah
agar engkau memahaminya. [24]
Dalil
Kristen tentang trinitas terdapat dalam injil Matius; 19 Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa
dan Anak dan Roh Kudus.[25] Dan Yohanes I; 7 Sebab ada tiga yang
memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya
adalah satu. 8 Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan
darah dan ketiganya adalah satu.[26]
Perkataan
Yesus dalam Matius bukan berarti terdapat tiga tuhan dalam satu tuhan,
tetapi maknanya adalah; baptis mereka dengan nama Allah, dan nama Yesus
Rasulnya, dan nama Jibril Roh Kudus yang telah meniupkan ruh kepada Maria maka
terlahirlah Yesus. menurut para ilmuwan, pernyataan tersebut palsu, bukan
perkataan Yesus. karena mengapa Injil lain tidak menyebutkan hal tersebut?
kenapa Yesus hanya menasihati Matius? Trintitas akidah fundamental Kristen,
jika memang benar kenapa Yesus tidak memberitakannya kepada semua muridnya?
Perkataan ini tidak sesuai dengan yang telah dikatakan Yesus; bahwa dia hanya
diutus kepada gembala Israel yang tersesat. Adapun
kesaksian yang diceritakan Yohaness juga palsu, tidak termasuk ajaran Yesus.
Pengertian dari perkataan tersebut juga bukan tiga oknum tetapi enam; tiga di
langit dan tiga di bumi. [27]
Tiga oknum
ini memiliki tugas berbeda; Oknum Pertama; Tuhan Bapak adalah sumber
keadilan, bertugas untuk mencipta. Oknum
kedua; Tuhan Anak adalah sumberkasih sayang, pengampunan, dan tebusan
untuk umat manusia. Oknum ketiga; Tuhan Roh Kudus adalah sumber
kenikmatan, dia yang menganugerahkan kelahiran, dan kehidupan untuk umat
manusia. Maka di hadapan ketiga tuhan ini seorang hamba harus membagi-bagi
permintaan. Jika ingin meminta keadilan hendaknya dia memintai Tuhan Bapak,
jika menginginkan kasih sayang hendaknya meminta kepada Tuhan Anak, jika
menginginkan kenikmatan hendaknya memintai Tuhan Roh Kudus.[28]
Orang-orang
Kristen mencoba untuk membuat Trinitas ini diterima oleh masyarakat.[29]
Terdapat dua cara untuk melancarkan hal tersebut;
1.
Melalui penyamaan dan membuat perumpaan;
a.
Persamaan manusia dengan Tuhan, Kristen menyamakan Tiga Oknum yang
terdiri dari tiga bagian seperti manusia yang terdiri dari jiwa, jasad, dan
ruh. Sebagaimana tertera dalam bagian Kejadian; Berfirmanlah Allah:
"Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita.[30]
Dapat kita
lihat bagaimana Kristen menyamakan Tuhan dengan manusia ciptaannya yang lemah,
dan mereka lupa bahwa jiwa, jasad dan ruh adalah satu eksistensi. Sedangkan
tiga oknum adalah eksistensi yang berbeda. Mereka membedakan jiwa dan ruh
padahal setiap orang berakal pasti menganggap keduanya adalah hal yang sama. Bedanya
hanya masalah penyebutan; dikatakan jiwa jika masih bertempat dalam jasad,
tetapi apabila telah keluar dari badan, ruh adalah sebutan yang paling masyhur.
Adapun rupa yang tertera dalam bagian Kejadian memiliki arti
abstrak, karena gambaran memiliki arti konkret seperti susunan berat dan
abstrak sperti gambaran masalah.
b.
Persamaan tiga oknum dengan apel. Apel memiliki tiga keistimewaan; Zat,
rasa, dan bau.
Tetapi
mengapa hanya mencantumkan tiga? Padahal apel mempunyai sifat lain seprti
bentuknya, dan warnanya.
2.
Dengan menyerah dan pasrah. Dengan metode ini mereka telah mengakui
ketidak-mampuan memahami rahasia trinitas, dan mengklaimnya di luar kemampuan
akal.[31]
Al-Qur’an sendiri pernah berkata
bahwa Kristen menyembah Yesus dan Ibunya. Allah Swt. berfirman: “Dan ketika
Allah berfirman: “ Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada
manusia:”Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?”.[32] Seseorang
mungkin akan berkata; Akidah Trinitas yang dianut Kristen tidak seperti apa
yang telah digambarkan oleh al-Qur’an, karena al-Qur’an menggambarkan Trinitas
terdiri dari; Tuhan Bapak, tuhan Ibu, tuhan Anak. Sementara Trinitas yang telah
diformulasikan konsili gereja terdiri dari; Bapak, Anak, dan Roh Kudus.[33]
Perlu
diketahui bahwa ayat tersebut sama sekali tidak membicarakan individu Trinitas,
tetapi ia hanya mengingkari peribadatan kepada selain Allah Swt. Toh dalam
sejarah kristen juga terdapat sekte yang mengimani ketuhanan Mariam dan
menyembahnya bersama Yesus. Sekte Mariamian (Mariolatary) ini menganggap
Trinitas terdiri dari oknum Bapak, oknum Bunda, dan oknum Anak, tetapi konsili
gereja tidak pernah mencatat pemikiran sekte tersebut.[34]
Dan sekte Mariamian pernah menjadi kontestan konsili perdana yang diadakan di
Necea. Hal tersebut karena akidah yang mereka imani adalah salah satu
kepercayaan-kepercayaan yang ikut meramaikan konsili. Dr. Abdul Aziz Tammam
berkata; peserta yang meramaikan konsili Necea yang mencapai 2048 membawa
bermacam akidah dan pandangan; Pertama; Sekte yang mengimani Yesus dan
Bundanya adalah dua tuhan selain Allah.[35]
Teori
Trinitas berdiri berdasarkan teori keilahian Yesus. karena tak memiliki ayah
biologis Yesus dianggap menjadi seorang tuhan. Ketiadaan bapaknya menjelaskan
bahwa bapaknya adalah Tuhan. Dalam Injil Lukas Jibril berkata kepada Maria: “Jawab
malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang
Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan
disebut kudus, Anak Allah”.[36] Tetapi
Bible juga pernah bercerita tentang Melkisedek yang dilahirkan seorang perawan.[37]
Begipula Adam yang tercipta dari tanah, tanpa ayah dan bunda. Tetapi tidak
pernah dianggap sebagai tuhan. Tentu penciptaan Adam ini lebih menakjubkan
ketimbang penciptaan Yesus karena Adam tercipta sebagai lelaki dengan tubuh
sempurna tanpa bantuan manusia lain, sedangkan Yesus harus melewati fase rahim
untuk dapat keluar sebagai bayi yang menyusu, mengesot, dan mengencingi dirinya
seperti bayi-bayi lain.[38]
Selain
terlahir tanpa ayah, Yesus memiliki mukjizat luarbiasa yang hanya dapat
dilakukan seorang tuhan. Kristen juga mengaku bahwa mukjizat-mukzijat tersebut
telah diceritakan al-Qur’an. Al-Qur’an
menjelaskan; ”Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa
sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah
brbentuk butung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan
seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan
orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin
Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan
di rumahmu.”[39]
Yesus memiliki tiga kemampuan luar biasa sebagaiamana yang telah diterangkan
ayat tersebut;
1.
Kemampuan untuk mengabarkan hal-hal ghaib.
Sebenarnya kemampuan tersebut
hanya sebuah mukjizat dan tidak termasuk dalam mengabarkan hal ghaib. Karena
tidak ada yang mengetahui hal ghaib kecuali Allah Swt. dan beberapa gelintir
orang terpilih. “(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia
tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada
rasul yang diridhai-Nya.[40] dan
Kristen mengakui bahwa Yesus tidak mengetahui waktu hari kiamat. Ketika Yesus
ditanyai tentangnya, dia berkata; “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak
seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak,
hanya Bapa sendiri."[41]
2.
Kemampuan untuk mencipta dan menghidupkan.
Kemampuan ini tidak hanya
dianugerahkan kepada Yesus, tetapi banyak nabi lain sebelum Yesus mampu
melakukan hal tersebutdan tak pernah diklaim sebagai tuhan. Seperti Hizkial
yang menghidupkan banyak orang,[42]
Elisa yang menghidupkan putra seorang wanita Sunem.[43]
Seharusnya mereka lebih pantas dijadikan tuhan daripada Yesus karena mereka
lebih dahulu.[44]
Jika mukjizat tersebut menjadikan
Yesus tuhan, tentu dia akan menisbatkan mukjizat itu kepada dirinya. Tetapi
seprti yang disebutkan Qur’an, Yesus menisbatkan mukjizat tersebut kepada Allah
Swt.
Di India,
para Brahmana menyembah tiga dewa yang mereka sebut Trimurti. Ia terdiri dari
Brahma Dewa Pencipta, Visnu Dewa Penjaga, dan Shiva Dewa Perusak. Brahma yang
tidak memiliki bentuk dan tidak mempunyai sifat berkehendak untuk mencipta,
kemudian ia menciptakan sifat pekerja dan berubah menjadi seorang lelaki.
Karena Brahma telah banyak bekerja ia berubah lagi menjadi Vishnu Sang Penjaga.
Kemudian ia berubah lagi menuju sifat ketiga sifat bayang-bayang dengan nama
Shiva Sang Perusak. Tiga oknum ini disebut Trimurti, umpama api (yang memiliki
panas dan bercahaya) yang disebut Surya dan Indra.[45]
Tidak sulit
untuk menemukan persamaan akidah Brahmana dengan Kristen dalam hal ini, karena
Kristen telah mengumpakan Trinitas dengan api yang memiliki zat, panas, dan
bercahaya. Dan tugas-tugas yang diemban Trinitas tidak jauh beda dengan
Trimurti. Brahma adalah Bapak yang bertugas mencipta, Vishnu adalah anak yang menjaga dan telah menjelma sebagai
seorang manusia dalam tubuh Krishna, dan Shiva yang diumpamakan burung dara
adalah Ruh yang terbang di atas air. Kristen menganggap Roh Kudus adalah sifat
yang menjelma sebagi burung dara ketika pembaptisan Yesus.[46]
Menurut umat
Budha, tuhan yang mereka sembah memiliki tiga oknum yang disebut Po. Oknum ini
terdiri dari Eluza, Mata, Dan Doa. Ketiga oknum tersebut biasa digambarkan
dengan berhala berkepala tiga.
Agama Persia
juga menyembah tiga oknum; Ahuramazda sang pencipta, Mitrat sang Putra, dan
Ahraman Sang Perusak.[47]
Tentu akidah
Trinitas ini adalah penyelewengan ajaran Isa As. Allah Swt. befirman: “Dan
ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatkan kepada
manusia :”jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?”. Isa
menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan
hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui
apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri
Engkau. Sesungguhnya Engkau maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib”.[48] Dan;
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah
seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan
Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan, pasti
orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.”[49]
[1]
Dr. Ahmad Syalabi, op. cit. Hal. 157.
[2]
Jostein Gaarder, Shopie’s Verden, terjemah ke Indo, Rahmani Astuti, PT
Mizan Pustaka, Bandung. cet. XVIII, 2006, hal 181.
[3]
Ibid. 179.
[4]
Dr. Ahmad Syalabi, Muqâranah ,op. cit. Hal. 158.
[5]
Umat Islam percaya bahwa Isa As. selamat dari
hukuman salib. Allah Swt. berfirman; “Padahal mereka tidak membunuhnya dan
tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang
diserupakan dengan Isa bagi mereka.” tetapi bagaimana akhir hayat Isa As.
setelah berhasil menghindar dari hukuman tersebut? Apa dia diangkat ke langit
dengan jiwa beserta badannya?
Konsensus
yang telah disepakati dalam masalah ini adalah bahwa yang diangkat dari Isa
hanya jiwanya saja, bukan dengan tubuhnya.
Bulan
April tahun 1963 majalah Liwâ’u’l Islâm mengadakan seminar besar-besaran
mengenai masalah tersebut. tentunya seminar itu dihadiri oleh sejumlah ulama
kawakan yang telah diakui keilmuannya. Seminar itu sepakat dengan keputusan
bahwa; Pertama; Al-Qur’an tidak pernah menyinggung pengangkatan tubuh
Isa As. ke langit. Kedua; Memang terdapat hadits-hadits shahih tentang
kedatangan Isa masa depan, tetapi hadits-hadits tersebut masih berstatus âhad
yang tidak dapat dijadikan patokan memutuskan hukum akidah.
Sebagian
umat Islam berpendapat bahwa Tuhan mengangkat jasad beserta jiwa Isa ke langit.
Allah Swt. berfirman; “Mereka tidak yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah
Isa. Tetapi, Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.”(An-Nisa: 157-158.) Rasulullah bersabda;
والذى نفسي بيده ليوشكن أن ينزل فيكم ابن
مريم حاكما عادلا مقسطا يكسر الصليب ويقتل الخنزير""
Demi Zat yang menggenggam jiwaku, sebentar lagi Isa
akan turun kepada kalian sebagai seorang hakim yang adil, dia akan
menghancurkan salib dan membunuh babi.(HR. Bukhari) juga dalam shahih Muslim
bahwa pada akhir zaman Isa akan turun untuk membunuh al-Masih Dajjal.
Mayoritas ulama berpendapat bahwa setelah pelariannya, Isa As. hidup
sampai menjelang ajal, kemudian ruhnya diangkat ke langit sebagai penghormatan
atas pengorbanan yang telah dia lakukan. Adapun ayat di atas adalah realisasi
janji Tuhan yang termaktub dalam Surat Ali Imran ayat 55; “ketika Allah
berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir
ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-kafir”.
Jika pada firman Allah “Tetapi, Allah telah mengangkat Isa
kepada-Nya” tidak dicantumkan mengenai kematian Isa maupun pensuciannya,
tetapi hanya menyebutkan pengangkatan maka ayat yang menyebutkan hal-hal
tersebut menjadi pengkhusus hal yang masih umum (Muqayyid yukhasshisu’l
Muthlaq,) agar dapat mengamalkan kedua dalil. Adapun kedua hadits tersebut
adalah hadits âhad, tidak mesti dipercaya (i’tikad) karena masalah ini
berkaitan dengan akidah. Selengkapnya; lihat; Dr. Ahmad Syalabi, Muqâranah
al-Adyân wa’l Istisyrâq. Hal. 158.
123-139.
[6]
Lihat; Dr. Abd al-Aziz Tammam Yusuf, al-Masiẖiyah wa Taatssuruhâ bi’l ‘Aqâid
al-Watsaniyah. Maktabah al-Iman. Kairo. Cet. I. 2013. hal 39.
[7]
Galatia. 1: 13.
[8]
Kisah para Rasul. 9: 5-6.
[9]
Dr. Ahmad Syalabi, op. cit. Hal. 159-160.
[10]
Dr. Abd al-Aziz Tammam Yusuf, al-Masiẖiyah. Op. cit. Hal 42-43.
[11]
Dr. Ahmad Syalabi, op. cit. Hal. 161-162. Lihat juga; Gerald L’Berry, Religions
of the World, Hal. 68-76.
[12]
QS. Al-Maidah. 72.
[13]
Perjanjian Baru. Markus. 12: 28-31
[14]
Ali Imran. 48-49.
[15]
Matius. 15: 21-24.
[16]
Prof. Dr. Abd Al Aziz Saif al Nasr, Dirâsât fi’l Milal wa an-Nihal wa’l Firaq
al-Islâmiyyah. Maktabah al-Iman, Kairo. Cet. I. Hal 31.
[17] Dr.
Ahmad Syalabi, Muqâranah. Op. cit. Hal. 180.
[18] Lihat;
Dr. Abd al-Aziz Tammam Yusuf, al-Masiẖiyah, op. cit. 60.
[19] Dr.
Ahmad Syalabi, Muqâranah. Hal.
180-181.
[20] Dr. Abd
al-Aziz Tammam Yusuf, al-Masiẖiyah. op. cit 63-64.
[21] Ibid.
81.
[22] Abd Al
Aziz Saif al Nasr, Dirâsât. op. cit.Hal. 34.
[23] Ibid.
34-35.
[24] Ibid.
35-36.
[25] Matius.
28: 19.
[26] Yohanes
I. 5: 7-8.
[27] Abd
al-Aziz Tammam Yusuf, al-Masiẖiyah. op. cit. 82.
[28] Ibid.
84-85.
[29] Ibid.
92.
[30] Kejadian.
1: 26.
[31]
Selengkapnya; Abd al-Aziz Tammam Yusuf, al-Masiẖiyah. op. cit. 96-103.
[32]
QS. Al Ma’idah: 116.
[33]
Abd Al Aziz Sayf al Nasr, Nadzriyyatu’l aqânim al-tsalâsah bayna al-lâhût
al-masihiy wa ‘ilmi’l kalâm al-islami. Maktabah al-Iman. Kairo. Cet. I. 2014,
Hal. 157.
[34]
Ibid. 154.
[35]
Abd al-Aziz Tammam Yusuf, al-Masiẖiyah. op. cit. 63.
[36]
Lukas. 1: 35.
[37]
Melkisedek adalah seorang raja yang semasa dengan Ibrahim As. lihat Risalah
Paulus kepada orang Ibrani, 7: 1-3. “Sebab Melkisedek adalah raja Salem
dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham
kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia. 2 Kepadanyapun Abraham
memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah Pertama-tama
raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera. 3 Ia tidak
berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya
tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi
imam sampai selama-lamanya.”
[38] Abd
al-Aziz Tammam Yusuf, al-Masiẖiyah. op. cit.142.
[39] QS. Ali
Imran. 49.
[40] QS. Al
Jinn. 26-27.
[41] Matius.
24:36.
[42]
Lihat; Hizkial. 37: 1-10. Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak
manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?" Aku menjawab:
"Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!" 4 Lalu firman-Nya
kepadaku: "Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah
kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! 5 Beginilah
firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di
dalammu, supaya kamu hidup kembali. 6 Aku akan memberi urat-urat padamu dan
menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan
kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa
Akulah TUHAN." 7 Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan
segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara
berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. 8 Sedang aku mengamat-amatinya,
lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit
menutupinya........
[43]
Raja-raja II. 4.; “32 Dan ketika Elisa masuk ke rumah, ternyata anak itu
sudah mati dan terbaring di atas tempat tidurnya. 33 Sesudah ia masuk,
ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan anak itu di dalam kamar,
kemudian berdoalah ia kepada TUHAN. 34 Lalu ia membaringkan dirinya di atas
anak itu dengan mulutnya di atas mulut anak itu, dan matanya di atas mata anak
itu, serta telapak tangannya di atas telapak tangan anak itu; dan karena ia
meniarap di atas anak itu, maka menjadi panaslah badan anak itu. 35 Sesudah itu
ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan sekali ke
sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah anak itu
sampai tujuh kali, lalu membuka matanya. 36 Kemudian Elisa memanggil Gehazi dan
berkata: "Panggillah perempuan Sunem itu!" Dipanggilnyalah dia, lalu
datanglah ia kepadanya, maka berkatalah Elisa: "Angkatlah anakmu
ini!" 37 Masuklah perempuan itu, lalu tersungkur di depan kaki Elisa dan
sujud menyembah dengan mukanya sampai ke tanah. Kemudian diangkatnyalah
anaknya, lalu keluar.”
[44] Abd
al-Aziz Tammam Yusuf, al-Masiẖiyah. op. cit. 144.
[45]
Lihat; Ibid. 118-119.
[46]
Ibid. 119. Lihat juga; Matius. 3: 16. ” Sesudah dibaptis,
Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia
melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, 17 lalu
terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang
Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
[47] Ibid.
120-121.
[48] QS. Al
Maidah. 116.
[49] Al
Maidah. 86.
Comments
Post a Comment