Shalat di atas kubur.
Islam menggariskan salat sebagai pengikat antara Hamba dan Tuhannya, salat harus dilaksanakan dengan khusyu’, merendah sambil meminta pertolongannya, merasakan keagungannya, menghadirkan kemuliaannya, dan mengharap ampunan dan ridanya. Dengan begitu maka hati Hamba menjadi bersih, rohaninya jadi suci, dan perhatiannya akan berpaling dari kehinaan dan perbudakan kepada selain Tuhannya “ iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in”. [1] Hal tersebut akan tercipta dan tertambat pada hati setiap orang yang salat dengan mengikh-laskan hati ke hadirat Allah Swt. Dengan menyingkirkan semua visi yang dapat membangkit-kan rasa pengagungan kepada selain Tuhan, pengangungan tersebut akan memalingkannya dari pengagungan Tuhan kepada selainnya, lebih parah lagi jika ia menyekutukan Tuhan dalam keagungan itu. Oleh karena itu, membersihkan tempat ibadah dari segala sesuatu yang mengundang visi-visi(pandangan) ini adalah aturan islam, Allah Swt. Berfirman dalam ayat surat al-Baqarah ayat ke 125 “Dan t...